GIAT KAMIS 30 AGUSTUS 2018 : IMUNISASI DIFTERI DAN GIAT LITERASI


SMita Acitya NAlar Wagadi

OUR VISION "Terwujudnya INSAN yang RELIGIUS, BerKARAKTER UNGGUL, BerBUDAYA LINGKUNGAN, dan BerDAYA SAING GLOBAL"

GIAT KAMIS 30 AGUSTUS 2018 : IMUNISASI DIFTERI DAN GIAT LITERASI

Jum`at, 31 Agustus 2018 08:55:17 - oleh : admin


GIAT KAMIS 30 AGUSTUS 2018 

IMUNISASI DIFTERI DAN GERAKAN LITERASI

DI SMA NEGERI 9 MALANG


 

IMUNISASI DIFTERI OLEH PUSKESMAS LOWOKWARU DAN DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DI SMA NEGERI 9 MALANG

 

Sekolah adalah salah satu pusat penyebaran penyakit difteri yang sangat cepat, karena di dalamnya terdapat aktivitas yang padat dari para warga sekolah.  Berkaitan dengan hal ini SMA Negeri 9 Malang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang dan Puskesmas Lowokwaru melaksanakan kegiatan imunisasi difteri. Sasaran imunisasi difteri adalah para siswa kelas X dan XI yang notabene berusia di bawah 19 tahun, dimana mereka adalah sasaran penyebaran yang sangat rawan. Kegiatan imunisasi ini wajib diikuti seluruh sekolah di Malang dan merupakan program dari Dinas Kesehatan.

 

 

Untuk siswa SMA Negeri 9 yang tidak masuk diharapkan menjalani kelengkapan imunisasi difteri susulan. Keberhasilan kegiatan ini juga dinilai dari keikutsertaan siswa SMA Negeri 9 Malang yang disuntik vaksin.

 

 

Sekolah bisa jadi (salah satu) tempat terlaksananya imunisasi difteri. Ini karena sekolah punya data anak-anak yang sangat lengkap. Data anak-anak juga lebih rapi, sehingga hasilnya juga lebih akurat

 

Ketika Imunisasi difteri dilakukan, maka akan terdata, siapa saja anak-anak di sekolah, yang belum disuntik vaksin. Untuk itu, kerja sama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Malang untuk pelaksanaan Imunisasi difteri di sekolah sangat dibutuhkan. Adanya kerja sama ini membantu percepatan siswa SMA Negeri 9 Malang disuntik vaksin.

 

GERAKAN LITERASI SMA NEGERI 9 MALANG BEKERJSA SAMA DENGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

 

Mampukah pendidikan "makes us not only what we are but who we are, and who we could become?” Di saat gempuran teknologi dalam bentuk popularitas media dan alat komunikasi (gadget) yang menyajikan teks dengan cara pembacaan yang unik dan berbeda merasuki siswa kita? Sesungguhnya permasalahan umum dalam dunia literasi di Indonesia adalah rendahnya emosi terhadap sumber informasi, salah satunya akses terhadap buku bacaan dan kegiatan pemanfaatan ruang perpustakaan sebagai wadah kegiatan membaca di sekolah dan ruang publik. Sementara transisi dari tradisi lisan ke budaya aksara setelah 73 tahun Indonesia merdeka masih menggunakan metode dan konten pengajaran berfokus pada pemberantasan buta huruf.

 

 

Terkait dengan buku sebagai salah satu sumber informasi, rendahnya minat dan gairah membaca, sebagian berakar dari masih kuatnya tradisi lisan dalam kehidupan sosial dan pola berpikir masyarakat Indonesia. Tawaran teknologi yang menawarkan kemudahan untuk mendapatkan informasi telah menjadi jalan pintas untuk membaca teks cetak (print). Membaca bermakna belum menjadi budaya yang tertanam kuat. Akibatnya, pengguna teknologi sering mengalami ‘gagap membaca media informasi’ yang ditandai dengan kurangnya sikap kritis dalam memilah dan mengevaluasi akurasi informasi, kurangnya pemahaman terhadap informasi, atau menyalahgunakan informasi secara tidak tepat.

 

 

Oleh karenanya tidak berlebihan jika SMA Negeri 9 Malang menggandeng Universitas Muhammadiyah Malang menggagas gerakan literasi sekolah. Gerakan ini lahir dari semangat  menumbuhkan minat baca di kalangan siswa SMA Negeri 9 Malng yang masih rendah. Bahkan Kepala SMA Negeri 9 Malang, Dr Abdul Tedy, M.Pd pada launching gerakan ini menyampikan bahwa minat membaca siswa SMA Negeri 9 Malang sangat perlu untuk ditingkatkan demi tercapainya visi dan misi SMA Negeri 9 Malang yaitu membangun insan yang kompeten, religius dan berbudi pekerti luhur. Gerakan literasi di SMA Negeri 9 Malang dilaksanakan dengan memamerkan karya cerita pendek siswa di depan ruang lobi SMA Negeri 9 Malang. Dibuka oleh Bapak Kepala SMA Negeri 9 Malang, Dr Abdul Tedy, M.Pd didampingi perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Malang pada hari Kamis tanggal 30 Agustus 2018 pada pukul 09.00 WIB dan disaksikan oleh siswa SMA Negeri 9 Malang.

 Diharapkan dengan gerakan ini akan lahir generasi Smanawa yang gemar membaca sebagai sarana untuk memperoleh ilmu pengetahuan demi meraih cita-cita di masa mendatang.

 

Bravo smanawa


 

 

 

kirim ke teman | versi cetak

Berita "Berita Terkini" Lainnya